Gen Z, Manfaatkan Teknologi Sebar Kebaikan Menuju Budi Luhur Peduli Pada Kegiatan One Day Kebudiluhuran

Universitas Budi Luhur kembali menggelar kegiatan One Day Kebudiluhuran yang dilaksanakan pada  12-13 Desember di Auditorium Universitas Budi Luhur. One Day Kebudiluhuran (ODK) ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan sebagai rangkaian akhir untuk penilaian ujian akhir semester mata kuliah Wawasan Budi Luhur (WBL) dan Aplikasi Wawasan Budi Luhur (AWBL).  Tujuan acara ini untuk menambah wawasan mahasiswa yang cerdas berbudi luhur.

Sesi Foto bersama Rektor Universitas Budi Luhur beserta jajarannya dengan Yudi Latief, Ph. D

Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M selaku Rektor Universitas Budi Luhur menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan penerapan ilmu kebudiluhuran yang menjadi moto dari perguruan tinggi yang telah berdedikasi selama 40 tahun di dunia edukasi Indonesia.

Adapun rangkaian kegiatan dari ODK yaitu; Seminar Kebudiluhuran, Sidang Pleno, Focus Group Discussion, Kompetisi Video, Pameran Kegiatan Kebudiluhuran, Kegiatan 1000 Amal, dan Malam Penganugerahan. Menurut Dr. Yusran selaku Kepala Pusat Studi Budi Luhur, acara ODK tahun ini mengambil tema “Gen Z: Manfaatkan Teknologi Sebar Kebaikan Menuju Budi Luhur Peduli”, menurutnya tema tersebut diambil karena dengan adanya perkembangan pesat teknologi saat ini bisa dijadikan sebagai medium untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai kebudiluhuran secara lebih luas. Dr. Yusran juga menambahkan bahwa sudah terdapat banyak aplikasi digital dan online platformyang dapat menjadi sarana untuk beramal sehingga bisa memperbanyak manfaat positif dari adanya perkembangan teknologi dan digital tersebut. Dalam hal tersebut, peserta dari mata kuliah WBL akan mengirimkan karya tulis ilmiah dengan tema ODK tahun ini, sehingga mampu meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam penulisan ilmiah dan berpikir kritis dalam membuat judul karya tulis. Peserta ODK tahun ini diikuti oleh 57 Kelompok Kelas WBL dan 16 Kelas AWBL yang terdiri dari Kelas Reguler dan Kelas Karyawan. Pada acara Seminar Kebudiluhuran akan diselenggarakan dalam 2 (dua) sesi dan diisi dengan 2 (dua) narasumber yaitu Yudi Latief, Ph.D, dan Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil.

Kehadiran para mahasiswa UBL dalam berpartisipasi pada kegiatan One Day Kebudiluhuran

Sesi pertama dilaksanakan Kamis 12 Desember 2019 oleh Yudi Latief, Ph.D selaku Cendikiawan dan mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Yudi Latief menuturkan kegiatan one day kebudiluhuran merupakan pembekalan secara teoritis yang memandang kebudiluhuran dan pancasila sebagai laku hidup. Kedepannya mahasiswa diharapkan mempunyai project-project yang mengaplikasikan nilai-nilai pancasila dengan tindakan melalui aksi-aksi bersama yang konkrit sesuai dengan sila-sila pancasila untuk masyarakat.

Pada Sesi kedua dilaksanakan Jum’at 13 Desember 2019 dengan pembicara Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil selaku Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia menyatakan Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan  pada tahun 2020 akan memakai Artificial Intelligence (AI) dalam lingkup pekerjaan pemerintahan. Maka, apa yang dilakukan masyarakat di era digital mendatang ialah sebuah sistem yang akan di transfer knowledge, transfer of skill kepada masyarakat agar mempelajari hal-hal baru dan ditraining kemudian masuk di pekerjaan baru yang mencakup nilai-nilai kebudiluhuran seperti cinta kasih, ulas kasih, simpati, dan empati seperti pekerjaan mengurus panti asuhan, mengurus orang tua, mengurus orang sakit dalam bekerjanya. Sehingga nilai-nilai kebudiluhuran sangat penting diterapkan  kepada masyarakat pada saat ini.

Acara sesi kedua One Day Kebudiluhuran pada 12 Desember 2019 dengan mendatangkan pembicara Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil

Melalui kepakaran keilmuan dan pengalaman yang dimiliki, kedua narasumber akan membahas tentang eksistensi nilai-nilai Pancasila di tengah era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Dalam sidang pleno, 10 tim terbaik dengan karya tulis ilmiah terpilih akan mempresentasikan gagasannya, selanjutnya 10 tim berikutnya akan diikutkan dalam FGD. Pada kegiatan 1.000 amal tahun ini, setiap mahasiswa dan mahasiswi mata kuliah WBL dan AWBL juga akan melakukan kegiatan amal bakti di SMA/SMK/MA dimana tempat mereka bersekolah. Pemilihan tempat amal bakti tersebut dikarenakan ODK tahun ini juga masih dalam bertepan dengan momen hari guru, dimana merupakan bentuk kontribusi untuk para guru dan sekolah.

Malam penganugerahan merupakan puncak kegiatan ODK yang dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi untuk mahasiswa dan mahasiswi mata kuliah WBL dan AWBL atas keterlibatannya dalam ODK.

Di malam penganugerahan ini juga dilaksanakan penyerahan hadiah untuk tim sidang pleno terbaik, FGD terbaik, video terbaik, dan penyerahan secara simbolis bantuan amal bagi perwakilan SMA/SMK/MA. Hal yang membedakan dalam acara penganugerahan yaitu adanya penampilan seni “Budi Luhur Merajut Nusantara” dan display hasil karya budi luhur dalam bingkai sketsa. (Penulis: Imelda, Editor: Salsabilla)

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *