Ini Cara dr. Tirta Tanggapi Suara Warganet di Webinar Kriminologi Universitas Budi Luhur

Jakarta, 24 Juni 2020, baru-baru ini dr. Tirta kembali menjadi bahan perbincangan di media sosial, pasalnya setelah banyak membuat penjelasan mengenai bahaya covid-19 dan aksi sosial bagi yang terdampak, tidak lama beredar foto dirinya sedang berada di Holywings Bar & Resto, foto tersebut di unggah oleh akun instagram Holywings @holywingsspotligt. Dari kejadian tersebut dr. Tirta pun mendapat banyak hujatan dari warga net. “Seolah-olah saya dugem di sana, awalnya saya sempet marah, saya mau kasusin itu semuanya secara hukum. Tim legal saya sudah mendata 49 bukti 9 akun saya pasalkan tapi akhirnya saya maafkan saja, saya fokus ke praktek, mencoba melupakan. Kenapa? karena dunia media sosial memang seperti itu ada orang yang menghujat untuk kesenangan dan untuk mendapatkan perhatian, ada orang yang ngeprank demi mencari perhatian. Jadi saya mersa ya resiko publik figur ya gitu, jadi saya terima saja.”Jelas dr. Tirta dalam sesi webinar.

Kegiatan Web Seminar Series

Webinar ini dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Kriminologi dengan tema “Pengaruh Tontonan Konten Prank Youtuber Terhadap Perkembangan Sikap Remaja Indonesia.” Dengan menghadirkan beberapa narasumber berkompeten di antaranya Untung Sumarwan, M.Si selaku Dosen Universitas Budi Luhur sekaligus wartawan senior, Nadia Utami Larasati, S.Sos., M.Si selaku Dosen Universitas Budi Luhur, Peneliti Kajian Penologi dan Psikologi Kriminal dan special guestar dr. Tirta selaku dokter influencer sekaligus konten kreator, dalam webinar ini turut hadir Dr. Rusdiyanta, S.I.P., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Dengan adanya kejadian tersebut walaupun “satu negara hampir menguhujat saya di media sosial, tapi di dunia nyata pegawai saya masih banyak, temen saya masih banyak, komunitas saya masih banyak, jadi pelajar yang saya terima yakni apapun yang terjadi di media sosial jangan dianggap serius karena ada orang yang menghujat demi kesenangan dan konten.” Ungkap dr. Tirta.

Tentunya hujatan, cacian memang akan selalu ada di media sosial, tapi tidak perlu takut, karena selama kamu berjuang dalam kebaikan seribu hujatan manusia tidak akan ada artinya. Dr. Tirta pun telah melakukan edukasi mengenai cara membuat konten positif, etika dalam bersosial media diberbagai kota seperti Makasar, Surabaya, dan JABODETABEK. Ketika ditawari untuk mengedukasi mahasiswa Universitas Budi Luhur, beliau sangat antusias dengan senang hati menerima tawaran tersebut.

Pesan untuk Blutizen dalam webinar kali ini, selalu suarakan kebaikan, berjuang sesuai nilai-nilai akademik dan tetap berjuang dengan kebenaran.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *