Universitas Budi Luhur Sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Jakarta, 11 Juni 2021, Universitas Budi Luhur menggelar acara sosialisasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Acara ini mengangkat tema “Sosialisasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Tingkat Universitas Budi Luhur 2021” dan diselenggarakan secara hybrid (offline dan online) pada Jumat, 11 Juni 2021.

Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc mengatakan, kurikulum MBKM Budi Luhur dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa masuk ke industri kerja. Menurutnya, kampus harus mampu meningkatkan kemampuan keterampian mahasiswa seperti hard skill dan soft skil.

“Kurikulum yang dirancang, sudah kita pikirkan hal tersebut bisa membantu mahasiswa kita masuk ke industri. Apa yang sudah dirancang oleh Kapordi bisa menjadi panduan kita bersama untuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kita harapkan, kuruikulum ini bisa meningkatkan daya saing mahasiswa Budi Luhur. Misalnya, mahasiswa kita cemplungkan ke laut biar dia merasakan. Nah ketika selesai kuliah, mahasiswa tersebut sudah merasakan dunia kerja itu seperti apa,” katanya.

Senada dengan itu, Deputi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Budi Luhur, Dr. Goenawan Brotosaputro, M.Sc menegaskan bahwa Budi Luhur merupakan kampus pelopor, “Kampus Merdeka”. Ia menjelaskan, mahasiswa di Budi Luhur diperbolehkan mengambil mata kuliah di fakultasi lain.

“Budi Luhur ini pelopor kampus merdeka. Kenapa begitu? Jadi atas arahan Pendiri Yayasan Budi Luhur Cakti, Drs. Djaetun HS, ayo mahasiswa diberikan kebebasan dan jangan dikekang mahasiswa jangan diberi mata kuliah itu saja. Boleh mahasiswa pilih Prodi A, ambil mata kuliah prodi B. Kebebasan ini sudah kita akomodir. Nah Mas Menteri (Nadiem Makarim) ini pengusaha angkutan umum. Mas menteri punya pandangan berbeda, sehingga lulus kuliah bisa langsung dipakai industri,” jelasnya.

Sementara, Reviews Nasional Program MBKM, Anggraeni Dyah, ST, MT mengatakan, penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka tidaklah mudah karena terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi.

“Kita lihat kurikulum ini kita perhatikan sesungguhnya banyak aturan dan itu bukan hal yang mudah. Prodi mau seperti ini ternayata tidak, kita harus memperhatikan box kita, universities value-nya, KKNI-nya, MBKM-nya. Nah ini dasar kurikulum dulu,” katanya.

“Jadi bagaimana membuat kurikulum MBKM? Tentunya kita harus mengacu aturan pemerintah, aturan universitas kemudian kita bekerjasama dengan mitra,” jelasnya.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu terobosan baru dalam proses implementasi pendidikan di Indonesia. Budi Luhur salah satu kampus pelopor kampus merdeka berkomitmen menciptakan menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi unggul dan berdaya saing.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *