Ada Asah, Asuh dan Asih di Balik Pandemi Covid-19

Jakarta, 3 Juli 2021 – Pusat Studi Budi Luhur menggelar webinar bertema “Asa Itu Tetap Ada Sekalipun Wabah Melanda” pada Sabtu, 3 Juli 2021. Webinar ini membahas nilai-nilai kebudiluhuran dan pengalaman membantu sesama di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, MBA mengatakan, membantu antar sesama merupakan sikap mulia yang tidak melihat latar belakang suku, ras agama dan budaya. Menurutnya, pandemi ini momen yang tepat untuk kita saling tolong-menolong.

“Tentang harapan selalu menarik di mana banyak orang menderita dan susah. Mudah-mudahan kita diberi kemudahan dan kesabaran. Kita semua memahami pembelajaran kebudiluhuran tidak teori semata juga belajar pengalaman-pengalaman untuk kebaikan dengan nilai-nilai kebudiluhuran, cinta kasih dan menolong sesama tidak melihat ras,” ujar Aang sapaan akrabnya.

Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc menerangkan, kiat-kiat sukses dalam kehidupan bermasyarakat dengan menerapkan 9 nilai-nilai kebudiluhuran. Nilai-nilai ini yang selalu ditanamkan kepada karyawan, dosen dan mahasiswa di lingkungan Universitas Budi Luhur.

“Ada 9 nilai kebudiluhuran, yaitu Sabar Mensyukuri, Cinta Kasih, Rendah Hati, Suka Menolong Sesama, Kerjasama, Jujur, Tanggung Jawab, Toleransi dan Sopan Santun. Inilah modal kita hidup dan sukses melayani orang dan juga bangsa dan masyarakat,” tuturnya.

Sementara, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kenya, M. Hery Saripudin mengatakan, pemerintah berkewajiban melindungi setiap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Diplomasi citizen yang selalu diterapkan apabila ada WNI yang memiliki masalah.

“Konsep diplomasi (citizen) ini merupakan konsep perlindungan mulai isu administrasi, isu informatif sampai isu membantu warga yang punya masalah hukum seperti ketenagakerjaan sampai masalah sosial. Kami di KBRI Kenya mengambil sikap luar dan dalam. Di dalam implementasi diplomasi perlindungan. Di luar kami menjadikan kemitraan keberadaan tenaga-tenaga rohaniawan sebagai aset diplomasi,” paparnya.

Pemimpin Umum Kongregasi Putri Reinha Rosari, Suster Grasiana, PRR mengatakan, pihaknya fokus membantu warga yang menderita HIV/AIDS dan pendidikan. Meski tidak banyak sponsor yang membantu orang penderita HIV/AIDS, namun pihaknya selalu berupaya keras dalam membantu sesama.

Universitas Budi Luhur aktif dalam kegiatan CSR selama pandemi Covid-19 dengan memberi bantuan warga berupa sembako dan kebutuhan tenaga medis ke sejumlah rumah sakit. Secara proaktif, Universitas Budi Luhur mendukung pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *