Q&A Seputar Pembelajaran E-Learning Universitas Budi Luhur Bersama Dr. Utomo Budiyanto, M.Kom, M.Sc

Jakarta – Universitas Budi Luhur menyediakan Pembelajaran Online (Daring) sebagai pembelajaran di luar kampus untuk proses pembelajaran menjadi cepat, efektif dan efisien. Universitas Budi Luhur juga memiliki platform Learning Management System (LMS) dengan alamat elearning.budiluhur.ac.id sebagai media khusus pembelajaran di lingkungan Universitas Budi Luhur.

Dr. Utomo Budiyanto, M.Kom, M.Sc, Kepala Direktorat Digitalisasi Pembelajaran Universitas Budi Luhur akan memberikan penjelasan seputar pembelajaran E-learning Budi Luhur. Berikut petikan wawancaranya:

Universitas Budi Luhur salah satu kampus IT pertama. Secara tidak langsung kampus yang menggunakan e-learning dalam proses pembelajaran. Bisa dijelaskan e-learning Universitas Budi Luhur seperti apa?

Sejak kapan? Saya punya timeline sebelum 2010 itu modelnya dosen ngasih pembelajaran itu lewat website, misalnya materinya seperti apa lalu ditampilkan materi di website itu atau di tempat lain file materi itu ketika sebelum tahun 2010. Saat 2010 pakai LMS (Learning Management System) itu sebuah sistem untuk mengelola pembelajaran. Semua materi tersebar di situ dosen bisa akses tapi itu belum diwajibkan tapi hanya beberapa saja. Nah saat pandemi, LMS benar-benar digunakan pada Maret 2020 itu. Tahun 2018 keluar SK Rektor yang mana sistem e-learning menjadi wajib kalau tadi tidak wajib untuk Milenial belajar. Jadi diwajibkan itu gunakan itu. Semuanya pakai e-learning saat pandemi beralih ke online.

E-learning Univerisitas Budi Luhur resmi digunakan pada tahun 2018 untuk mahasiswa karyawan?
Iya, e-learning tahun 2018. Pas pandemi benar-benar 100 persen. Kita sudah melakukan pelatihan sebenarnya kita sudah siap untuk melakukan pembelajaran melalui online dibandingkan dengan institusi lain belum pernah. Ada kendala tidak sebesar teman-teman yang belum menggunakan LMS.

Materi apa saja yang mesti di-uploud di LMS Universitas Budi Luhur?
Jadi begini, e-learning sebenarnya tempat belajar menggunakan elektronik. apapun medianya menggunakan elektronik itu disebut e-learning. Jadi pakai whatsapp saja bisa, pakai email selama pembelajaran menggunakan elektronik masuk dalam e-learning. Apakah ini cukup? Ada lagi standar dari pemerintah dan institusi. Kalau pemerintah ada SPADA kepanjangan dari Sistem Pembelajaran Daring itu online. Apa saja mata kuliah yang daring itu sudah diatur oleh pemerintah. Kebetulan kita sudah punya LMS yang sama dengan pemerintah. Tujuanya adalah dosen memberikan kuliah online itu sama. Ibaratkan, mobilnya sama nih ada fiturnya banyak. Pemerintah sudah memberikan petunjuk apa saja diberikan untuk pembelajaran. Misalnya ada ada salam, foto, materi dan sebagainya. Apakah ada syarat khusus? Universitas Budi Luhur mengacu pada standar pemerintah. Contohnya, setiap matakuliah ada pre-test dan post-test. Sebelum kuliah mahasiswa itu dites dulu itu namanya pre-test. Pemerintah mewajibkan itu. Setelah kuliah pertemuan terakhir itu post-test. Kemudian ujungnya ada survei kebutuhan standarnya banyak. Setiap tahun kita selalu meningkatkan standarnya. Ada materi, tugas, komunikasi dan absen. Untuk semester ini ditambah lagi penambahan, apakah mahasiswa memahami? Survei kepuasaan, itu disebut feedback. Itu digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Apakah materi dalam bentuk video wajib sebagai pembelajaran via daring?
Untuk video itu salah satu jenis pembelajaran bukan berarti pakai video masing-masing pembelajaran ada yang nyaman dengan video. Saat ini dosen-dosen belum mewajibkan untuk membuat video ini dibuat untuk kebutuhan anak-anak milenial. Banyak yang senang visual bukan membaca, ngapain sih belajar karena ini memberikan pengetahuan. Pembelajaran paling efektif kan satu murid, satu guru itu tidak mungkin. Satu kelaskan beda-beda, untuk pembelajaran itu dibutuhkan video. Supaya untuk efektif pembelajarannya. Saat ini pakai video, mungkin 5-10 tahun akan datang tidak dipakai lagi video beralih VR (virtual reality). Supaya kita tidak ketinggalan jauh banget.

Di Indonesia sudah ada kampus yang menerapkan virtual reality?
Sebenarnya ada dua ya Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Jadi sebenarnya kenyataan dalam bentuk virtual. misalnya kita ke museum karena terhambat kita bisa mengalami yang sama. Saat ini berkembang ters. Misalnya game atau film bisa terasa sekali lebih nyata kemudian kita bisa berinteraksi langsung bisa ambil, bisa dipukul. Kalau kita ditembak ada elemen terkejut. Bagaimana penerapan pembelajaran? membantu sekali misalnya kita membongkar komputer kedepannya makin nyata.

Kalau di Indonesia penerapan VR dan AR bagaimana khususnya untuk pembelajaran?
Rata-rata kalau di dunia pendidikan untuk praktikum komputer, bedah mayat, bedah kepala dan sebagainya. Pembelajaran biasa menghadirkan secara virtual. Tergantung kreatifitas dosen itu.

Ohh… Universitas Budi Luhur sudah memikirkan pembelajaran masa depan?
Target saya di tahun Budi Luhur Emas. Universitas Budi Luhur menggunakan VR dan AR.

Apabila ada kendala LMS sebaiknya menghubungi ke mana?
Di situ kita elearning.budiluhur.ac.id itu ada kita buka helpdesk ada pertanyaan umum kok gak bisa login sih itu ada jawabannya. Untuk pertanyaan lain kita ada chat box. Pertanyaannya gak bisa login, ada juga kok dosennya gak masuk dengan infrastruktur perangkat kita bisa jawab, kalau SDM-nya kita tidak bisa jawab.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *