Dosen FT Budi Luhur PKM Tentang Pengolahan Sampah Organik

Jakarta, 27 Februari 2023 – Persoalan lingkungan menjadi isu global (mendunia), setelah hampir semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh menumpuknya limbah sampah yang dihasilkan oleh manusia. Limbah adalah segala sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi sebagai barang produksi maupun konsumsi, yang jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menjadi beban bagi lingkungan.

Bermacam limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia setiap harinya, ada yang berujud padat, cair maupun gas. Limbah yang berujud padat biasa disebut dengan sampah. Beragam aktivitas manusia dapat menimbulkan sampah, baik aktivitas industri, pertanian, rumah sakit, maupun aktivitas domestik (rumah tangga). Berbagai macam limbah atau sampah tersebut jika hanya langsung dibuang ke lingkungan maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya akan merugikan manusia sendiri.

Dewasa ini telah mulai muncul kesadaran bahwa karena setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang layak dan nyaman, maka setiap orang wajib pula menjaga kenyamanan lingkungan. Hal itu berarti bahwa setiap orang harus paham tentang lingkungan hidupnya, serta wajib memelihara kelestarian lingkungan tanpa kecuali. Ibu rumah tangga juga merupakan bagian dari masyarakat yang menghasilkan limbah atau sampah setiap hari. Aktivitas dapur setiap harinya turut menyumbang limbah yang cukup signifikan. Sampah dapur tersebut bisa berupa sisa-sisa makanan dan sayuran, plastik kemasan, sisa minyak goreng dan lain-lain. Sebagian besar sampah dapur tersebut berupa limbah organik.

Permasalahan ini semakin dipersulit dengan terbatasnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tersedia. Pengelolaan sampah perkotaan sekarang ini secara umum masih konvensional dengan metoda “ambil-angkut-buang”, sehingga kebutuhan akan biaya operasional serta lahan TPA tinggi. Paradigma baru pengelolaan sampah mendorong adanya pengelolaan sampah dari sumber dengan tujuan utamanya menciptakan sebuah kawasan yang bersih dan sehat, di lain sisi pemanfaatan hasil pengelolaan sampah berupa energi, pupuk atau bahan baku industri merupakan nilai tambah.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan untuk kepada ibu-ibu di Kelurahan Larangan Indah – Kecamatan Larangan – Kota Tangerang – Provinsi Banten. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai gerakan ramah lingkungan melalui kegiatan sosialisasi dan praktek pengolahan sampah organik rumah tangga dengan media Maggot dan pengolahan sisa sampah organic menjadi pupuk kompos.

Berdasarkan hasil penelitian, prospek pengelolaan sampah dipengaruhi oleh lima aspek yaitu (1) aspek sistem teknik operasional, (2) sistem kelembagaan, (3) sistem pembiayaan, (4) sistem peraturan dan (5) peran serta masyarakat. Ditinjau dari aspek sistem teknik operasional, media Maggot sangat tepat untuk mengolah sampah rumah tangga. Sistem kelembagaan yang paling tepat ialah dengan cara melibatkan masyarakat dan atribut kelembagaan dalam masyarakat seperti Rukun Tentangga (RT), Rukun Warga (RW), dan Kelurahan. Ditinjau dari aspek peran serta masyarakat ada prospek pengolahan sampah dengan media Maggot dilihat dari persepsi masyarakat yang baik terhadap estetika lingkungan serta keterlibatan dalam sosialisasi.

Hasil
Kegiatan Pengabdian Kepada Masysrakat cukup berhasil yang ditunjukkan adanya manajemen kolektif diantara para peserta pelatihan, semua peserta memiliki peran dan kemampuan yang sama dalam mempraktikkan materi penyuluhan yang telah diberikan dan mencapai hasil yang diharapkan. Pemantauan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat pasca pelatihan juga terlihat sesuai dengan rencana yaitu ada laporan terkait perubahan dan perkembangan masalah sampah. Dimana volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan sementara semakin sedikit, ini artinya bahwa terjadi pengurangan sampah organik secara signifikan yang dikirim kelokasi tempat pembuangan sementara (TPS).

Kesimpulan
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan perilaku warga masyarakat dalam mengolah sampah kering dan sampah dapur. Pengolahan sampah kering dapat mengurangi jumlah sampah yang ditimbun, mengurangi jumlah sampah yang harus diangkut ke TPS. Meningkatkan nilai ekonomis sampah menjadi produk berupa pupuk kompos dan produksi maggot sebagai alternatif pakan lele.

Penulis: Dr. Hakim, M.Pd

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *