Jakarta – Kampus Budi Luhur mendukung kebijakan pemerintah terhadap permasalahan lingkungan khususnya sampah,dengan memberdayakan masyarakat melalui kegiatan kreatif berbasis daur ulang sampah di Car Free Day (CFD) Bintaro.Kegiatan ini rutin dilakukan dan berpindah-pindah lokasi. Di CFD Pesanggrahan Bintaro dilakukan setiap akhir bulan, yang bulan ini jatauh pada 27 Oktober 2019.
Untuk memperkenalkan Kampus Budi Luhur kepada masyarakat,Joko Sutrisno selaku Direktur Promosi menggelar edukasi daur ulang sampah menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai ekonomis,kegiatan edukasi tersebut merupakan program kampus yaitu bersahabat dengan lingkungan.”Sebagai pendekatan kami kepada masyarakat sekaligus kepedulian terhadap lingkungan, saya rasa kegiatan edukasi daur ulang sampah ini manfaatnya sangat dirasakan masyarakat dan memiliki nilai ekonomis serta sebagai solusi terhadap permasalahan sampah.” Ucap Joko Sutrisno.
Umi Tutik sebagai relawan bank sampah Budi Luhur yang sudah puluhan tahun berkecimpung dalam dunia daur ulang sampah, membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin belajar.”Kami menyediakan bahan dan alat pendukung untuk membuat kreasi daur ulang sampah,masyarakat yang datang ke stand Budi Luhur bisa belajar gratis dan hasilnya boleh dibawa pulang.” Kata Umi Tutik.
Bersama Kampus Budi Luhur Umi Tutik siap datang dan belajar bersama masyarakat yang ingin belajar daur ulang sampah. Umi juga memberikan tips agar sampah dapat dikelola dengan baik dimulai dengan gerakan memilah sampah sesuai jenisnya.”Saya siap datang dan belajar bersama masyarakat secara berkelanjutan asalkan kita komitmen ya untuk mulai memilah sampah dari rumah masing-masing lalu menempatkan sesuai dengan jenisnya. Umi Tuti menyampaikan “ingat ya bapak dan ibu masalah sampah bukan tanggung jawab pemerintah saja.Yuk kita bantu pemerintah menangani masalah sampah khususnya yang berbahan plastik.” tuturnya,
Kegiatan edukasi ini mendapat tanggapan positif dari pengunjung stand Budi Luhur dan berharap tidak hanya digelar pada saat CFD. “Senang bisa belajar tentang pemanfaatan sampah,kalau bisa jangan saat CFD aja dan usahakan berkelanjutan supaya masyarakat tidak lupa cara buatnya, ibu pengennya ada di program PKK”. Kata Bu Siati