Implementasi Gerakan Merdeka Belajar di Tengah Covid-19 Dalam Forum Rektor Indonesia 2020

Acara Kampus, Informasi·4 July 2020

Sabtu, 4 Juli 2020 Rektor Universitas Budi Luhur Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M mengikuti kegiatan Konvensi Kampus XVI dan Temu Tahunan XXII Forum Rektor Indonesia 2020 secara virtual, dengan mengangkat tema “Optimalisasi Gerakan Merdeka Belajar untuk Menghadapi Industri 4.0 Demi Terwujudnya SDM Unggul dan Indonesia Maju” yang dihadiri oleh petinggi rektor dari seluruh kampus di Indonesia sekitar 2000 peserta. kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi “Tentunya kita memiliki peluang besar tetapi itu semua butuh persyaratan, salah satu syaratnya yaitu kita butuh SDM yang unggul, di sinilah posisi strategis pendidikan tinggi yaitu dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencetak generasi muda yang produktif, kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia” Jelas Beliau.

Acara yang dipandu oleh Prof. Dr. Dwi Aries Tina Pulubuhu, M.A selaku Ketua Dewan Forum Rektor Indonesia 2019, dilanjutkan dengan seminar yang disampaikan oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, S.pd., M.A.P selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., M.I.P selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Bambang P. Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D selaku Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, serta Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si selaku Rektor IPB sekaligus Ketua FRI Terpilih 2020.

Dalam Forum Rektor Indonesia Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., M.I.P selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) meminta pendidikan Indonesia tidak hanya terampil tapi juga berhati mulia “Kita tidak bisa hanya mendorong dia (mahasiswa) hanya punya skill ini itu, tapi kehidupan yang dicerdaskan, karena kalau hanya lihat skill dan sebagainya, itu otak. Sementara kita harus membina watak untuk karekater itu,” kata Mahfud.

Tentunya kebijakan pemerintah tersebut sudah sejalan dengan filosofi Universitas Budi Luhur yakni cerdas berbudi luhur. “Cerdas berbudi luhur adalah dua hal yang tidak terpisahkan, kecerdasan tanpa diimbangi budi luhur akan cenderung untuk membodohi dan mencelakakan orang lain, sebaliknya budi luhur tanpa diimbangi kecerdasan akan menjadi sasaran kejahatan dan penindasan orang lain” Drs. Djaetun HS, Pendiri Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti.

Universitas Budi Luhur merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang telah menerapkan kebijakan Kampus Merdeka, merdeka belajar di mana mahasiswa dapat merdeka dalam memilih varian tugas akhir. Jadi tidak hanya skripsi saja, melainkan bisa memilih berupa karya yang sesuai dengan konsentrasinya, bahkan bisa kolaborasi antar konsentrasi atau antar program studi. Lalu semua konsentrasi pada setiap program studi sudah siap menyambut era industri 4.0 tentunya dengan berbekal kebudiluhuran.

Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengajak para rektor untuk mengoptimalkan kebijakan kampus merdeka dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 demi terwujudnya sumber daya manusia unggul dan Indonesia maju. “Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensi di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya,” ujar Nadiem

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *