Jakarta – Prof. Dr. Drs. Selamet Riyadi, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap bidang Ilmu Manajemen. Pengukuhan dilakukan lewat sidang senat terbuka secara hybrid (offline dan online) pada Selasa, 16 November 2021 pukul 09:00-11:30 WIB di Graha Mahardika Bujana, Jakarta.
Prof. Dr. Drs. Selamet Riyadi, M.Si merupakan dosen Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur. Pada upacara pengukuhan, Prof. Selamet mengangkat orasi dengan judul “Transformasi Perbankan Syariah di Indonesia: Upaya Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.
Dalam paparannya, Prof. Selamet mendorong perbankan syariah melakukan transformasi yang berperan dalam perekonomian Indonesia dan pembangunan sosial. Menurutnya, apabila dua hal tersebut diterapkan Bank Syariah Indonesia, maka membantu kesejahteraan masyarakat nasional.
“Perbankan syariah harus melakukan transformasi menjadi perbankan syariah yang berdaya saing tinggi dan berperan lebih nyata pada perekonomian nasional dan pembangunan sosial di Indonesia. Perbankan syariah Indonesia diharapkan menjadi perbankan yang terdepan dalam menjalankan layanan keuangan yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan juga menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) yang sejatinya merupakan esensi dasar dari penerapan Maqashid Syariah dalam ekonomi Syariah,” jelas Prof. Selamet.
Prof. Selamet menjabarkan 5 skil yang harus dimiliki oleh seorang bankir: Pertama, leadership skills, kedua managerial skills, ketiga people manager skills, keempat thinking skills, kelima technical skills. Ia menambahkan, peningkatan skill yang terus-menerus akan menjadi tuntutan transformasi yang ada saat ini, dimana setiap orang harus memiliki learning agility.
Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc, MM berharap dengan dikukuhkan Prof. Selamet memberikan energi baru di lingkungan kampus Budi Luhur dan menjadi promotor dalam membuka program studi doktoral manajemen di Universitas Budi Luhur.
“Saya mengajak Prof. Selamat bergabung di Universitas Budi Luhur karena saya punya impian segera membuka program studi baru doktor ilmu manajemen. Karena kita punya 2 guru besar ilmu manajemen, Prof. Selamet dan Prof. Dr. Setyani Dwi Lestari ME menjadi promotor. Mudah-mudahan dengan waktu singkat tentunya menjadi kekuatan baru dan tempa masyarakat Indonesia bisa berpendidikan doktoral,” katanya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc mengatakan bahwa sebagai guru besar harus menjadi suri teladan dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
“Dua minggu yang lalu bertemu dengan guru sesepuh di Universitas Budi Luhur, Djaetun HS (Pendiri Universitas Budi Luhur). Harga diri seseorang itu ada di ucapan dan tindakan terkait guru besar ini tidak dinamakan dosen besar. Guru besar hakikatnya memang bersangkutan sebagai guru dan pendidikan dan juga peneliti. Karya penelitiannya ditunggu masyarakat. Tiga hal itu yang melekat,” katanya.
Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, MBA mengucapkan selamat atas pengukuhan Prof Selamat sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen di Universitas Budi Luhur. Ia berharap Prof. Selamat mendorong para dosen yang bergelar doktor untuk diarahkan dan dibimbing meraih gelar profesor.
“Pengukuhan guru besar Prof Selamat Riyadi ini mendukung kualitas dalam kegiatan Universitas Budi Luhur tercinta. semoga ini menjadi tradisi setiap tahun melahirkan guru besar. Universitas Budi Luhur memiliki 80 doktor yang siap menjadi bagian profesor,” ucapnya.
Dengan hadirnya dua guru besar ilmu manajemen Prof. Dr. Drs. Selamet Riyadi, M.Si dan Prof. Dr. Setyani Dwi Lestari ME dapat membuka program studi (S3) doktoral manajemen di Universitas Budi Luhur. Pendaftaran mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat menghubungi info PMB bit.ly/TanyaPMB / DM Instagram @kampusbudiluhur.