Universitas Budi Luhur Luncurkan Prodi Manajemen Bencana

Jakarta, 7 Juli 2022 – Universitas Budi Luhur meresmikan program studi baru di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yaitu Manajemen Bencana.

Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, MBA bersyukur atas peresmian tersebut yang diserahkan langsung Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) III, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani M.P.

“Kami mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan doa dari Bapak/Ibu semua atas proses penyerahan SK Menteri yang mana Universitas Budi Luhur saat ini telah resmi memiliki Program Studi Manajemen Bencana (S1), yang pertama di Indonesia,” ujar Kasih.

Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc, MM menambahkan, Prodi Manajemen Bencana ini merupakan kontribusi Universitas Budi Luhur terhadap bangsa dan negara.

“Dengan keluarnya Program Studi Manajemen Bencana ini sebagai anugrah, Universitas Budi Luhur mendidik calon sarjana yang menangani mitigasi bencana dan pasca bencana. Karena di Indonesia merupakan wilayah ring of fire yang mana banyak bencana harus mempersiapkan kandidat yang banyak,” kata Dr. Wendi.

Dekan FEB Universitas Budi Luhur, Dr. Arief Wibowo, S.Kom, M.Kom mengatakan, hadir Prodi Manajemen Bencana di Universitas Budi Luhur akan memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara khususnya di sektor bencana.

“Kami bangga menjadi pionir pendidikan tinggi kebencanaan di Indonesia yang akan mencetak sarjana-sarjana tangguh dalam penanganan pra bencana, tanggap bencana dan pasca bencana. Kompetensi ilmu kebencanaan bersifat lintas keilmuan mengacu kepada dukungan dan arahan dari lembaga yang memberi rekomendasi pendirian prodi ini antara lain BNPB dan BASARNAS,” jelas Dr. Arief.

Mengutip laman situs disaster.geo.ugm.ac.id, manajemen bencana merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka usaha pencegahan, mitigasi kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan yang berkaitan dengan kejadian bencana. Selain itu juga, manajemen bencana mempelajari kompetensi tambahan, berupa kemampuan lulusan yang mampu memberdayakan masyarakat di wilayah potensi bencana dengan pengetahuan dan keilmuan ekonomi kreatif.

Comments are closed.