Jakarta, 15 Mei 2024 – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Universitas Budi Luhur (UBL), sebanyak 185 pegawai yang terdiri atas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan mendapatkan penghaargaan Tanda Kesetiaan Budi Luhur. Penghargaan untuk kategori 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, dan 40 tahun tersebut diserahkan pada puncak Peringatan HUT ke-45 UBL, di Kampus UBL Jakarta, Senin (6/5).
Mengambil tema “Bersama Kita Bisa Bersatu Kita Maju”, puncak HUT ke-45 UBL tersebut dihadiri Ketua Badan Pengurus Harian Yayasan Budi Luhr Cakti, Kasih Hanggoro dan jajarannya, Rektor UMBL Prof Agus Setyo Budi dan jajarannya, Ketua Pelaksana HUT Wendi Usino, dosen, karyawan dan mahasiswa.
Pada sambutannya, Kasih Hanggoro menyampaikan, perjalanan UBL menuju 45 tahun tidaklan mudah. Banyak suka dan dukanya. Ada pula pasang surutnya. Namun, perjalanan yang panjang tersebut bisa dilalui dengan baik hingga pada akhirnya UBL menjadi satu dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia yang mengalami kemajuan pesat.
“Ini semua tentu tidak terlepas dari sumbangsih, peran serta, dan dukungan semua dosen juga karyawan Budi Luhur,” kata Kasih.
Ia menyampaikan rasa harunya terhadap beberapa karyawan yang bertahan dalam loyalitas terhadap Budi Luhur. Di antara mereka ada yang bergabung dengan UBL sejak perguruan tinggi ini berdiri hingga sekarang.
“Ada lima pegawai yang bertahan sampai 40 tahun lebih di UBL yang hari ini mendapatkan penghargaan. Ini tentu semangat yang luar biasa, loyalitas yang luar biasa, kami berterimakasih kepada mereka yang memilih untuk loyal terhadap Budi Luhur,” tambah Kasih.
Menurut Kasih, bertahan untuk berkarier di Budi Luhut tentu tidak semata-mata mendapatkan materi atau kesejahteraan. Lebih dari itu adalah nilai-nilai keluhuran budi. “Mereka bekerja di Budi Luhur selama puluhan tahun karena memang sudah memiliki nilai-nilai keluhuran budi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kasih juga mengajak semua dosen, karyawan, dan mahasiswa untuk bersama-sama membawa UBL menjadi lembaga pendidikan yang mampu menemukan dan mengasah mutiara-mutiara bangsa untuk menjadi generasi masa depan yang cerdas, beriman, bertakwa dan berbudi luhur.
Rektor UBL Prof Agus Setyo Budi menyampaikan bahwa UBL dibangun oleh mereka yang memiliki keluhuran budi. Mereka adalah sosok-sosok inspiratif yang memiliki nilai-nilai keluhuran budi yang sangat dibutuhkan dalam membawa UBL semakin maju.
“Dengan merekalah, orang-orang yang loyal dan memiliki nilai keluhuran budi, UBL dibangun. Dan ke depannya, kita akan saling bahu membahu dengan unit lain yang ada untuk membuat UBL semakin maju,” katanya.
Menurutnya, 45 tahun merupakan usia yang matang. Itu artinya bahwa pengembangan ke depan harus didasarkan pada perencanaan yang dipikirkan masak-masak dan matang.
“Tidak ada kegiatan yang akan kita lakukan tanpa perencanaan yang matang. Itulah nanti yang akan kita lakukan untuk membawa UBL lebih maju,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Wendi Usino menyampaikan, HUT ke-45 ini untuk pertama kalinya UBL memberikan penghargaan kesetiaan kepada individu. Penghargaan diberikan kepada dosen dan karyawan untuk masa bakti 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun dan 40 tahun.
Terkait perayaan HUT ke-45 UBL, pihaknya telah menyiapkan sejumlah kegiatan mulai dari pemberian penghargaan, makan bersama, pembagian doorprise hingga panggung hiburan sendratari.
“Saya sangat bangga kampus ini bisa mencapai usia 45 tahun. Awal saya bergabung sebagai mahasiswa banyak sekali pengalaman, ilmu dan wejangan yang saya terima. Kami didik untuk menjadi manusia yang cerdas dan berbudi luhur,” katanya.
Ia berharap, ke depan semakin banyak prestasi dn kontribusi Budi Luhur kepada masyarakat dan juga Indonesia. Termasuk prodi-prodi akan semakin banyak yang mendapatkan akreditasi unggul.
Suryanto, salah seorang penerima penghargaan untuk kategori 40 tahun, menyampaikan rasa harunya mendapatkan apresiasi dari Yayasan Budi Luhur Cakti. Ia berkarier di Budi Luhur sejak 43 tahun lalu. Ia mengaku sangat bangga bahwa UBL yang bermula dari akademi Ilmu Komputer, saat ini sudah berdiri megah menjadi sebuah universitas dengan berbagai prestasi dan keunggulan.
“Tantangan ke depan semakin berat dan komplek. Saya berharap UBL bisa menghadapi segala tantangan dengan baik dan pada akhirnya menjadi perguruan tinggi yang unggul,” tandasnya.