Selamat! Ini Pemenangan Festival Dokumenter Budi Luhur 2018 di Perpustakaan Nasional RI

Jakarta, 26 Agustus 2019, Festival Dokumenter Budi Luhur merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur sebagai wujud nyata dukungan pada industri perfilman khususnya film dokumenter.

Festival Dokumenter Budi Luhur ini sudah memasuki tahun ke-6 dengan skala penyelenggaraannya yang terus berkembang. Dengan mengusung kembali tema “Kearifan Lokal” dan subtema Lingkungan dan Sosial. Festival Film Dokumenter ini diharapkan dapat membuka luas pemikiran sineas mengenai upaya keberlangsungan kearifan lokal di masyarakat.

Sebagai festival dokumenter yang rutin dilaksanakan, FDBL membagi tiga jenis kompetisi film dokumenter yaitu Dokumenter Pendek, Dokumenter Panjang dan Dokumenter 60 Detik, dengan kategori Pelajar, Mahasiswa dan Umum.

Pengumpulan karya peserta Festival Dokumenter Budi Luhur telah dimulai pada tanggal 1 Agustus 2019 lalu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Dokumenter Budi Luhur tahun ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, mulai dari pre-event yaitu Screening Karya Pemenang FDBL 2018 yang diselenggarakan di Perpustakaan Nasional pada hari Senin, 26 Agustus 2019.

Dosen Fikom Budi Luhur. FOTO: BLTV

Acara Screening Karya Pemenang FDBL 2018 dihadiri oleh Kepala Pusat Studi Lingkungan Universitas Budi Luhur, Prof. Drs. M. Suparmoko, M.S., Ph.D, Juri Festival Dokumenter Universitas Budi Luhur yakni Bapak Priadi Soefjanto, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur, Bapak Bintarto Wicaksono, M.Sn, para dosen Universitas Budi Luhur, mahasiswa, siswa/I SMA/SMK se-JABODETABEK serta para pemenang yang terdiri dari Pelajar, Mahasiswa, dan Umum.

Adapun film dari pemenang Festival Dokumenter Budi Luhur 2018 yang dibedah, antara lain :
Film terbaik Dokumenter Panjang:
Film Terbaik 1 “Vila Indah Padang Ilalang” karya Muhammad Fathur Razaq, MFR Studio, Karanganyar, Jawa Tengah.
Film terbaik Dokumenter Pendek Kategori Umum:
Film Terbaik 1 “Nangiang Sesuunan” karya I Kadek Oko Suarcaya, ISI Denpasar, Bali.
Film terbaik Dokumenter Pendek Kategori Pelajar:
Film Terbaik 1 “Penempa Bara” karya Sari Ning Gyatri, SMAN 3 Denpasar, Bali.
Film terbaik Dokumenter Pendek Kategori Mahasiswa :
Film Terbaik 1 “Lengger” karya Mila Susilo Wati, Universitas Budi Luhur, DKI Jakarta.

Bintarto Wicaksono, M.Sn. (Kaprodi Fikom Budi Luhur). FOTO: BLTV

Bapak Bintarto Wicaksono, M.Sn mengatakan, “Dalam rangka mengenalkan film dokumenter di Indonesia serta mendorong antusiasme peserta dari berbagai wilayah, Festival Dokumenter Budi Luhur menyelenggarakan Roadshow di beberapa tempat, khusus di daerah Pulau Jawa dan sekitarnya. Festival Dokumenter Budi Luhur juga mengadakan Workshop mengenai film dokumenter di Universitas Budi Luhur. Rangkaian Festival Dokumenter Budi Luhur selanjutnya yaitu screening nominasi karya terbaik juga di selenggarakan di Universitas Budi Luhur. Sebelum masuk ke tahap 10 besar atau film masuk dalam screening, para peserta harus berjuang dari kurasi film oleh juri Independen,” katanya.

“Semua karya yang masuk akan diseleksi menjadi 10 besar. Kemudian 10 karya terbaik ini akan dipilih lagi menjadi 5 besar dan nantinya akan kembali diseleksi menjadi juara 1,2, dan 3 oleh juri utama. Setelah terlaksananya acara Screening nominasi karya Festival Dokumenter Budi Luhur, selanjutnya karya nominasi akan masuk ke dewan juri untuk dipilih menjadi 5 karya terbaik yang akan di putar pada Awarding Night yang akan dilaksanakan di Auditorium Universitas Budi Luhur. Kedepannya, kami berharap semakin banyak orang khususnya mahasiswa yang menghargai karya anak bangsa, lebih mencintai kearifan lokal Indonesia serta peduli pada lingkungan dan sosialnya,” tambahnya.

Acara yang berlangsung selama 3 jam ini disertai tanya jawab peserta dan para pemenang Festival Dokumenter Budi Luhur 2018 dan ditutup dengan foto bersama.

Salam Budi Luhur!

Laporan: Rahajeng Puspito

Comments are closed.