Satu Tahun Pandemi, Universitas Budi Luhur Bagikan Sayur Gratis

Universitas Budi Luhur pada Rabu (10/3/21) pagi menggelar aksi berbagi bertajuk “Gerakan Sehat Bersama Budi Luhur” di lingkungan kampus Budi Luhur.


Hanya dengan membayar dengan senyuman, warga pun mendapatkan satu paket tas ramah lingkungan, berisi sayur organik yang dipetik langsung dari kebun hidroponik BluFarm, beras, minyak dan mie instan.

Setidaknya sebanyak 50 paket dibagikan oleh Duta Perubahan Perilaku Covid-19 Budi Luhur, dan diterima warga dengan tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan menggunakan masker saat memasuki wilayah kampus.


Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M mengatakan jika gerakan berbagi sayuran ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar sadar pentingnya makan sayuran untuk meningkatkan imunitas tubuh.

“Pagi ini Universitas Budi Luhur, melakukan kegiatan berbagi pada masyarakat di lingkungan kampus Budi Luhur, di mana kami berbagi juga mendidik bagaimana masyarakat rajin makan sayur untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas,” jelas Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.S.c., M.M.


Blufarm atau Budi Luhur Agrikultur merupakan perkebunan hidroponik dan organik milik Universitas Budi Luhur yang terletak di kawasan Bogor, Jawa Barat.


“Kami terpanggil sesuai kemampuan kami untuk bisa berbagi kepada masyarakat yang ada di sekitar lingkungan ini sehingga masyarakat bisa ikut menikmati hasil kebun kami yang ada di Bogor, kebun BluFarm,” lanjut Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc, M.M.

Sayuran hidroponik dikenal lebih sehat dan segar karena terbebas dari pestisida.
Ajang berbagi sayuran ini pun disambut hangat oleh masyarakat, salah satunya pak Ahmad tukang ojek konvensional.

“Adanya pemberian (Paket sayur) dari kampus budi luhur ini sangat membantu ya, apalagi kondisi sekarang penumpang ojek konvensional terbilang menurun,” kata Ahmad.
Rektor Universitas Budi Luhur juga berharap dengan adanya gerakan sehat ini bisa membatu perekonomian masyarakat yang terdampak covid-19.


“Yang kami (Kampus Budi Luhur) harapkan bisa sedikit membantu meringakan masyarakat yang terdampak covid-19 yang belum berakhir sampai saat ini,” ujar Rektor.

Rektor Budi Luhur juga menuturkan, saat pemerintah Indonesia mengkonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona penyebab Covid-19 pada awal Maret 2020. Sejak saat itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi dan meredam penyebaran kasus pasien yang dinyatakan positif di berbagai sektor, baik yang terdampak dari segi kesehatan maupun segi ekonomi.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *